Bekasi – Bahribantenreborn.net |
Di tengah derasnya arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk tetap menjaga identitas serta nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri. Namun, era digital juga membuka peluang besar dalam memperkuat nasionalisme religius serta menumbuhkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama.
Bayangan tentang masyarakat yang harmonis, di mana perbedaan agama dan budaya bukan lagi penghalang, bukanlah sesuatu yang mustahil. Media sosial kini hadir sebagai ruang baru untuk menyemai nilai kebangsaan dan religiusitas. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter hingga YouTube tidak hanya berfungsi sebagai hiburan dan komunikasi, tetapi juga sebagai wadah menyebarkan pesan moral, nilai luhur, serta menggalang dukungan terhadap kegiatan yang mempererat persatuan.
“Urip Iku Urup,” demikian pepatah Jawa yang berarti hidup harus memberi manfaat bagi orang lain. Filosofi inilah yang dapat dijadikan dasar untuk menjadikan media sosial sebagai sarana menebarkan kebaikan, mengedukasi, serta memperkokoh nasionalisme religius di kalangan generasi muda.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjadi pijakan penting agar pemanfaatan ruang digital tetap dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab. Dengan begitu, masyarakat yang harmonis dan damai dapat tercipta tanpa harus mengorbankan perbedaan keyakinan maupun budaya.
Salah satu contoh inspiratif lahir dari kampanye #ToleransiItuIndah yang digagas organisasi masyarakat sipil. Melalui gerakan ini, pesan toleransi dan kerukunan disebarkan luas ke masyarakat. Begitu pula dengan akun Instagram @indonesiaberkah, yang konsisten membagikan kisah-kisah inspiratif tentang kegiatan sosial dan keagamaan di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan memanfaatkan media sosial secara cerdas, nasionalisme religius yang inklusif sesuai nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 bisa semakin mengakar. Semangat ini diharapkan menjadi energi kolektif dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman.
Kefas Hervin Devananda (Romo Kefas)
Redaksi: Bahribantenreborn.net