Tangerang, Bahribantenreborn.net | Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilaporkan sejak Mei 2024 kini menjadi sorotan, menyusul langkah hukum tegas dari kuasa hukum korban, Adv. Sugianto, SE., SH., M.Ak., BKP., CTT., CTA., C.Med., CPLA., CNMS, yang secara resmi mengajukan permohonan gelar perkara khusus ke Polres Kota Tangerang pada Selasa, 9 Juli 2025.
Permohonan ini merujuk pada Laporan Polisi Nomor: LP/B/424/V/2024/SPKT/POLRES KOTA TANGERANG/POLDA BANTEN, yang melibatkan dua terlapor berinisial HR dan EZ. Keduanya diduga melakukan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 dan/atau 372 KUHP jo Pasal 55 dan 56 KUHP.
Menurut Adv. Sugianto, bukti-bukti dalam perkara ini sudah lebih dari cukup untuk menaikkan status hukum para terlapor.
“Kami tidak ingin ada kesan pembiaran. Ini sudah terlalu lama. Alat bukti lengkap, saksi ada, barang bukti ada. Apa lagi yang ditunggu?” tegasnya saat dikonfirmasi usai menyampaikan dokumen resmi kepada penyidik.
Sugianto menilai lambatnya penanganan perkara ini dapat mencederai kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, khususnya di wilayah hukum Banten.
“Masyarakat menanti keadilan, bukan ketidakpastian. Polres Kota Tangerang harus buktikan bahwa hukum tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” kritiknya tajam.
Ia juga mengingatkan pentingnya semangat Presisi yang selama ini digaungkan oleh Polri, agar tidak hanya menjadi jargon, tetapi diterapkan dalam setiap proses penegakan hukum.
“Kami masih percaya pada Polri, tapi kepercayaan itu bisa luntur bila tidak disertai tindakan nyata,” pungkasnya dengan nada serius.
Bahribantenreborn.net akan terus mengawal perkembangan kasus ini. Apakah benar hukum masih berpihak pada keadilan? Atau justru tenggelam di balik kepentingan dan kekuasaan?
