Gebyar Muharam 1447 H Desa Kemuning: Santunan Yatim dan Piatu Dibuka, Lomba-lomba Bernuansa Religi Menggema

Redaksi Media Bahri
0


Tangerang – Bahribantenreborn.net |
Minggu, 27 Juli 2025 menjadi momentum penting bagi warga Desa Kemuning. Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, digelar Gebyar Muharam dengan rangkaian acara penuh makna: santunan anak yatim dan piatu serta perlombaan-perlombaan bernuansa religi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.


Acara ini diinisiasi oleh Pemuda Bogstar Desa Kemuning bersama Pemerintah Desa Kemuning, dan dilangsungkan di Lapangan Balai Desa Kemuning. Hadir dalam kegiatan ini Binamas Polsek Kresek Bapak Anggoro, Babinsa Koramil 07 Kresek Bapak Samsul, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ratusan warga dari Desa Kemuning dan sekitarnya.


Santunan Yatim: Kewajiban Sosial yang Masih Jarang Digalakkan Secara Serius

Kegiatan santunan ini menjadi pusat perhatian. Di tengah banyaknya seremoni seremonial di wilayah lain yang sering kehilangan makna, acara ini justru mengedepankan nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Pemerintah desa dinilai telah menunjukkan komitmen dalam mengayomi warganya yang kurang mampu.


Gebyar Lomba Bernuansa Islami: Bukan Ajang Gengsi, Tapi Ajang Silaturahmi

Sejak pagi hingga sore, area desa disemarakkan dengan berbagai perlombaan keagamaan, antara lain:

  • Qasidah (remaja & ibu-ibu)
  • Adzan (SD–SMP)
  • Tilawatil Qur’an, Murottal, dan Amil (SMP hingga dewasa)
  • Barzanji (dewasa)
  • Sholawat (remaja–ibu-ibu)
  • Kaligrafi Mewarnai (anak-anak)

Semua lomba digelar dengan semangat edukasi keislaman. Masyarakat pun antusias menyambut acara yang dinilai membangun mentalitas dan spiritualitas generasi muda.


Tak hanya itu, acara semakin hidup dengan penampilan Tim Qasidah El-Hudda dari Sondol Kresek dan ceramah agama yang dibawakan ustaz dari Serang, Banten.



Kepala Desa: “Ini Momentum Mendidik Anak, Bukan Panggung Popularitas”

Kepala Desa Kemuning dengan tegas menyampaikan dalam sambutannya:


“Perlombaan ini bukan untuk saling menunjukkan keunggulan. Tapi untuk membangun kebersamaan dan menggali potensi anak-anak. Kita jadikan Muharam sebagai pintu pembuka keberkahan bagi desa kita.”


Acara berlangsung tertib, semarak, dan meninggalkan pesan kuat: pembangunan rohani harus sejalan dengan pembangunan fisik. Desa Kemuning telah memberi contoh.

(Rahmat Sudrajat | Bahribantenreborn.net)


Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top