Redaksi BahriBantenReborn.net | 18 Juli 2025
Binjai — Rakyat Indonesia kembali dikejutkan oleh kasus penculikan Sri Muliani yang melibatkan enam tersangka dan kini berubah menjadi skandal pelecehan hukum terbuka. Viral-nya informasi tentang dugaan perdamaian disertai uang dalam jumlah besar memperlihatkan betapa hukum di negeri ini sedang dilecehkan secara terang-terangan oleh aparat dan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Ironisnya, Kapolres Binjai AKBP Bambang Christanto Utomo, S.H., S.I.K., M.Si., dan Kasat Reskrim AKP Hizkia Yosia CP Siagian, pilih bungkam saat dikonfirmasi media terkait kejelasan proses hukum kasus ini. Diamnya para petinggi Polres Binjai bukan hanya mencurigakan, tapi juga bentuk ketidakjujuran institusional yang memalukan.
>" Kalau Polres Binjai tidak sanggup tegakkan hukum, maka lebih baik mundur. Negara ini tidak boleh tunduk pada uang!” tegas Muhammad Zulfahri Tanjung, SH, penggiat sosial dan pemerhati hukum.
💰 Dugaan Uang Besar: Mengotori Proses Hukum
Informasi yang tersebar di publik mengindikasikan adanya upaya "damai" dengan nominal uang yang fantastis untuk meredam kasus penculikan. Fakta ini bukan hanya mencoreng proses penyidikan, tapi membuka luka besar dalam sistem keadilan Indonesia.
Jika benar uang menjadi alat pelolosan pelaku penculikan, maka rakyat berhak bertanya: Apakah hukum kita bisa dibeli? Apakah nyawa dan kebebasan manusia bisa ditukar dengan transaksi?
🧨 Permintaan Tegas untuk Kapolri
BahriBantenReborn.net menyerukan langsung kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo:
1. Segera Copot Kapolres Binjai AKBP Rio Alexander Panelewen, SIK.
2. Evaluasi menyeluruh jajaran Polres Binjai, terutama penyidik dan unsur yang menangani kasus ini.
3. Tegakkan disiplin dan tindak oknum-oknum yang melecehkan hukum, baik secara etik maupun pidana.
4. Libatkan pengawasan eksternal (Kompolnas, LPSK, dan Ombudsman RI) untuk mengaudit independensi penanganan perkara.
> “Jika Kapolri diam, maka jangan salahkan rakyat jika kepercayaan terhadap Polri benar-benar runtuh. Binjai bukan ruang gelap tempat hukum dipermainkan,” tegas redaksi BahriBantenReborn.net.
🚨 Masyarakat Binjai dan Indonesia Menunggu Tindakan Nyata
Jangan biarkan Binjai jadi panggung di mana hukum diperdagangkan, pelaku dibebaskan karena uang, dan korban dikorbankan dua kali — pertama saat diculik, dan kedua saat keadilan dikhianati.
Penutup:
Kasus penculikan Sri Muliani telah berubah menjadi cermin retak wajah penegakan hukum di Indonesia. Ketika aparat bungkam, dan uang bisa mengatur jalannya hukum, maka negara harus hadir — dengan tindakan tegas, bukan sekadar pernyataan.
Bapak Kapolri, saatnya Anda bicara melalui tindakan. Copot Kapolres Binjai. Tegakkan hukum tanpa kompromi. Jangan biarkan keadilan dikubur di tanah Binjai.