Surabaya – Bahribantenreborn.net |
Kemeriahan Indonesia Game Experience (IGX) 2025 mengguncang Kota Surabaya! Digelar 14–17 Agustus 2025 di Fairway Nine Mall, acara ini tidak hanya jadi festival gim terbesar di tanah air, tetapi juga momentum strategis menegaskan posisi Surabaya sebagai kiblat digital culture Indonesia.
Uniknya, IGX 2025 bersatu dengan Ethnic Indonesia Festival 2025. Dua dunia—teknologi modern dan budaya Nusantara—berpadu indah, menyajikan atraksi keris pusaka, gamelan, bazar UMKM, hingga kompetisi e-sports internasional.
“Industri gim kini jadi primadona baru ekonomi kreatif Indonesia. Namun tantangan kita adalah menjadikannya sarana pengembangan budaya,” tegas Dr. Ir. Feri Arlius, MSc., Direktur Sarana Prasarana Kemenbud RI, yang hadir membuka acara.
Surabaya Buktikan Kreativitas Tanpa Batas
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, lantang menyuarakan apresiasinya.
“Di sini ada pameran keris, gamelan, dan gaming. Tradisi dan modern saling melengkapi. Ini bukti nyata Surabaya kota kreatif!” katanya penuh semangat.
Menurutnya, generasi muda harus kembali akrab dengan gamelan dan warisan leluhur, bukan hanya sekadar main gim di layar.
APTIKNAS Tancap Gas di Surabaya
Acara ini semakin kuat dengan dukungan Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS). Ketua Umum APTIKNAS, Ir. Soegiharto Santoso, SH. alias Hoky, menegaskan IGX Surabaya 2025 sebagai bukti nyata kolaborasi lintas sektor.
“Kami mendorong transformasi digital di pendidikan, pemerintahan, hingga UMKM. Surabaya harus kita jadikan pusat inovasi masa depan bangsa,” ujarnya.
Selain turnamen e-sports dengan 1.500 gamer, IGX juga menghadirkan APTIKNAS Tech Summit ke-6 bertema “Digital Intelligence for Urban Innovation”. Forum ini mengupas tuntas penerapan AI, IoT, hingga perlindungan hukum inovasi digital di Indonesia.
Momentum Strategis, Bukan Sekadar Festival
Ketua Umum AGKDI sekaligus Ketua DPD APTIKNAS Jakarta, Hendri Andrigo Sutanto, menekankan bahwa IGX Surabaya 2025 bukan sekadar pesta hiburan.
“Ini momentum strategis membangun ekosistem gim dan teknologi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara Ketua Yayasan Ethnic Indonesia, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, mengingatkan pentingnya harmoni teknologi dengan budaya.
“Kemajuan teknologi harus sejalan dengan pelestarian budaya. IGX adalah harmoni nyata itu,” katanya.
Keris Pusaka Prabowo Jadi Sorotan
Pameran keris pusaka, termasuk dua koleksi Presiden RI Prabowo Subianto, menjadi magnet tersendiri. Dipadu bazar UMKM, cosplay, hingga penampilan komunitas kreatif, Surabaya benar-benar disulap jadi panggung inovasi tanpa batas.
Redaksi: Bahribantenreborn.net