
Kota Bekasi – Bahribantenreborn.net | Suara mahasiswa kembali menggema di depan Kantor DPRD Kota Bekasi, Senin (01/09/2025). Ribuan mahasiswa se-Kota Bekasi turun ke jalan, menyuarakan aspirasi rakyat lewat aksi damai yang tetap berjalan kondusif namun sarat dengan kritik tajam kepada pemerintah dan DPRD.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, yang hadir di tengah massa aksi mengingatkan agar mahasiswa menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi. Namun, mahasiswa menegaskan aksi mereka bukan sekadar seremonial, melainkan murni suara rakyat yang harus segera ditindaklanjuti.

“Kami tidak datang untuk hura-hura, apalagi ditunggangi oknum. Ini suara rakyat yang nyata. Jangan ada lagi kriminalisasi aktivis dan jurnalis. Pemerintah jangan abai!” tegas Fajar, perwakilan mahasiswa.
Dalam orasinya, mahasiswa membacakan delapan tuntutan keras, di antaranya:
- Copot Kapolri dan Kapolres Kota Bekasi.
- Evaluasi Kabinet Merah Putih.
- Sahkan RUU Perampasan Aset Koruptor.
- Hentikan penggusuran tanah rakyat.
- Wujudkan pendidikan dan kesehatan gratis.
- Usut tuntas kasus korupsi di Kota Bekasi.
- Ciptakan lingkungan ramah perempuan dan anak.
- Hapus pajak yang menindas rakyat.

Tuntutan itu tidak berhenti di jalan. Mahasiswa mendesak agar perwakilan DPRD dan ormas menandatangani serta ikut mengawal aspirasi mereka hingga ke meja pimpinan dewan.
Perwakilan Pemuda Pancasila MPC Kota Bekasi, Andie Muryadi HN alias Kempot, memberikan apresiasi.
“Aksi ini membuktikan mahasiswa masih teguh dengan idealisme. Tidak terprovokasi, tidak ditunggangi, dan tetap fokus pada aspirasi rakyat. Ini tamparan keras bagi DPRD dan pemerintah,” tandasnya.

Bahribantenreborn.net menilai, delapan tuntutan mahasiswa adalah sinyal kuat bahwa rakyat sudah jenuh dengan janji manis. Jika pemerintah dan DPRD kembali abai, tidak tertutup kemungkinan gelombang perlawanan berikutnya akan lebih besar dan tidak lagi sekadar damai.
Redaksi: Bahribantenreborn.net – Tajam, Tegas, dan Berani Membongkar Fakta!

