Lombok Timur — bahribantenreborn.net ll Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melaporkan kinerja sektor pertanian yang tetap stabil dengan rata-rata hasil panen padi mencapai 7,2 ton per hektare. Angka tersebut dinilai mencerminkan konsistensi produksi petani sekaligus ketahanan sektor pangan daerah, Rabu (24/12/2025).
Untuk menjaga tren positif tersebut, Dinas Pertanian setempat memfokuskan kebijakan tahun 2025 pada penguatan mekanisasi pertanian. Sekitar 300 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) diajukan untuk diremajakan dan ditambah, menyesuaikan kebutuhan di tingkat kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Pengajuan bantuan alsintan itu disusun melalui pendataan lapangan yang melibatkan petani di berbagai kecamatan. Saat ini, seluruh proposal masih dalam proses evaluasi di tingkat pemerintah pusat.
Selain dari jalur pengusulan resmi, sebagian alsintan juga diperoleh melalui dukungan aspirasi anggota legislatif. Bantuan yang datang dari sejumlah partai politik tersebut dinilai membantu mempercepat pemenuhan kebutuhan petani, terutama di wilayah sentra produksi padi.
Adapun jenis alsintan yang paling dibutuhkan mencakup traktor tangan, mesin panen, serta peralatan pengolahan lahan. Keberadaan alat tersebut diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja petani sekaligus menekan biaya produksi.
Dari sisi kelembagaan, Dinas Pertanian memastikan struktur organisasi petani tetap berjalan. Tercatat hampir 3.000 kelompok tani telah terdata secara administratif dan masuk dalam sistem informasi penyuluhan pertanian. Meski terjadi pergantian kepengurusan di sejumlah kelompok, aktivitas kelembagaan tetap berlangsung.
Pemerintah daerah juga masih menerapkan kebijakan satu desa satu Gapoktan sebagai wadah koordinasi petani. Dengan dukungan mekanisasi dan penguatan kelembagaan, Pemkab Lombok Timur optimistis sektor pertanian akan terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan daerah maupun nasional.(dan)
