
MEDAN – bahribantenreborn.net | Jagat maya kembali digemparkan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan sebuah mobil dinas milik Propam Polres Tapanuli Selatan terlibat dalam dugaan insiden tabrak lari di Jalan Pandu, simpang Jalan Semarang, Kota Medan, pada Minggu, 6 Juli 2025.
Dalam rekaman video yang diunggah warga, terlihat aksi kejar-kejaran antara kendaraan korban dan mobil dinas berpelat dinas kepolisian tersebut, yang belakangan diketahui dikendarai oleh anak di bawah umur bersama seorang remaja perempuan.
Diduga, usai insiden tabrakan, pengemudi mobil dinas tersebut berusaha melarikan diri tanpa bertanggung jawab, sehingga dikejar oleh korban. Ketika akhirnya berhasil dihentikan, sontak muncul kemarahan dari pihak korban yang mengetahui bahwa mobil resmi milik institusi digunakan oleh pihak yang tidak berwenang.
Muhammad Zulfahri Tanjung, aktivis sosial yang aktif memantau penyalahgunaan fasilitas negara, mengecam keras insiden tersebut saat dimintai tanggapan oleh tim redaksi bahribantenreborn.net.
> “Ini bentuk penyalahgunaan yang sangat fatal. Mobil dinas kepolisian bukan mainan, apalagi digunakan oleh anak-anak. Hal seperti ini mencederai kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum,” tegas Zulfahri.

Ia menegaskan bahwa kendaraan dinas, khususnya milik instansi seperti kepolisian, adalah aset negara yang penggunaannya sudah diatur secara ketat. Penggunaan oleh warga sipil, apalagi anak di bawah umur, adalah pelanggaran serius yang bisa berbuntut pada proses hukum.
> “Ada aturan yang melarang penggunaan mobil dinas oleh pihak yang tidak berwenang. Ini tidak hanya soal etika dan kedisiplinan, tapi juga soal hukum,” tambahnya.

Menurut Zulfahri, kejadian seperti ini berpotensi mencoreng citra institusi, dan seharusnya menjadi perhatian serius dari jajaran pimpinan Polri. Ia juga mengingatkan bahwa jika dibiarkan, penyalahgunaan kendaraan dinas bisa menjadi celah bagi berbagai bentuk pelanggaran, mulai dari arogansi di jalan hingga tindakan kriminal yang membawa nama institusi.
Zulfahri mengajak masyarakat agar tidak diam jika menemukan kejadian serupa.
> “Segera dokumentasikan dan laporkan ke pihak berwenang jika melihat penyalahgunaan kendaraan dinas. Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk menjaga akuntabilitas,” imbaunya.

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak Polres Tapanuli Selatan belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Belum diketahui pula bagaimana anak di bawah umur tersebut bisa mendapatkan akses terhadap mobil dinas Propam.
bahribantenreborn.net akan terus melakukan penelusuran dan menunggu klarifikasi resmi dari instansi terkait. Kejadian ini menambah daftar panjang sorotan publik terhadap pengawasan aset negara dan pentingnya penegakan aturan internal di tubuh institusi penegak hukum. (MZ Tanjung)