MEDAN, Bahribantenreborn.net – Publik kembali diguncang oleh video viral yang memperlihatkan seorang nenek tergeletak di jalan setelah bersenggolan dengan iring-iringan motor polisi. Video itu langsung dibumbui narasi provokatif: “Nenek tewas ditabrak polisi ugal-ugalan!” Namun, faktanya jauh berbeda.
Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Firman Darmansyah, SH., SIK., membantah tegas semua tuduhan itu. Ia menyebut video tersebut telah disalahartikan dan dibumbui opini sesat yang tidak berdasarkan fakta lapangan.
Insiden terjadi Kamis (17/7/2025) di Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas. Korban diketahui bernama Rodiah (70), warga Jalan Garu II, Gang Rambe, Kelurahan Harjosari 1. Ia tidak tewas, tetapi mengalami patah tulang kaki dan kini masih dirawat di RS Grand Medistra, Lubuk Pakam. Dua personel PJR juga ikut jatuh dan satu di antaranya mengalami luka berat.
POLISI TIDAK DIAM – FAKTA DIUNGKAP, KELUARGA DITEMUI LANGSUNG
Kombes Firman langsung turun ke lapangan, mengecek kondisi korban dan anggota, serta menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Nek Rodiah.
“Saya sudah kunjungi ibu Rodiah dan anggota yang luka. Kami tanggung penuh biaya pengobatan, dan kami minta Jasa Raharja segera menyalurkan santunan,” ujarnya, Jumat dini hari (18/7/2025).
Namun, ia menegaskan, insiden bukan terjadi karena kelalaian atau arogansi polisi. Berdasarkan penelusuran di TKP dan keterangan saksi, Nek Rodiah menyeberang jalan tanpa zebra cross dan tidak memperhatikan arus lalu lintas. Sementara dua motor PJR tengah melaju dalam tugas dinas dengan kecepatan wajar.
BENTURAN TAK TERHINDARKAN – REKONSTRUKSI UNGKAP KRONOLOGI SEBENARNYA
Tubuh Nek Rodiah menghantam sisi kanan motor PJR, dan ban belakang motor melindas kakinya. Ia pun terjatuh dan pingsan. Di saat yang sama, dua anggota polisi juga terjatuh. Salah satunya sempat berdiri dan bersama warga langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.
“Tidak ada unsur kesengajaan atau ugal-ugalan. Ini murni kecelakaan akibat kurangnya kewaspadaan saat menyeberang di jalur yang tidak semestinya,” tegas Dirlantas.
HOAKS MENJADI ANCAMAN PUBLIK
Kombes Firman menyesalkan cepatnya penyebaran narasi hoaks yang menyudutkan Polri. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpancing informasi sepihak tanpa klarifikasi resmi.
“Kami terbuka dan bertanggung jawab. Tapi jangan sampai opini menyesatkan menghancurkan kepercayaan publik. Mari bermedsos dengan akal sehat,” katanya.
PENANGANAN LANJUTAN: PROFESIONAL DAN TRANSPARAN
Saat ini, penyelidikan insiden ditangani oleh Satlantas Polrestabes Medan. Meski demikian, Polda Sumut terus mengawasi proses agar berjalan profesional dan adil.
“Yang terpenting sekarang, Nek Rodiah mulai membaik. Kita doakan lekas pulih,” tutup Kombes Firman Darmansyah.
Reporter: M. Zulfahri Tanjung
📍Bahribantenreborn.net
Tegas dalam Fakta. Kritis dalam Narasi.