PANDEGLANG – BahriBantenReborn.net | Di saat negara menggembar-gemborkan Universal Health Coverage, masih saja ditemukan warga miskin tanpa jaminan kesehatan. Fakta miris ini terungkap saat Tim Investigasi Gabungannya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang mendatangi Puskesmas Panimbang, Senin (21/7/2025).
Kunjungan itu bukan sekadar formalitas. Tim investigasi bersama perwakilan media TNI-Polri langsung menjenguk pasien bernama Juyamin, warga Panimbang, yang sudah tiga hari dirawat karena hipertensi akut. Mirisnya, Juyamin belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, meskipun kondisi kesehatannya membutuhkan perawatan intensif dan kemungkinan besar rujukan ke RSUD.
“Kami turun bukan untuk basa-basi. Ini bagian dari fungsi kontrol sosial. Kami akan kawal penuh proses pengobatan Pak Juyamin sampai tuntas, termasuk urusan rujukan ke RSUD dan pengurusan BPJS,” tegas M. Sutisna, anggota Tim Investigasi GWI kepada BahriBantenReborn.net.
Temuan ini memunculkan pertanyaan besar: Ke mana fungsi pemerintah daerah dalam mendata dan melindungi warganya yang sakit?
Tak hanya menjenguk, tim juga menggali keterangan dari Ruswandi, keluarga pasien lain yang sedang merawat anggota keluarganya di ruangan berbeda. Ia menyampaikan bahwa pelayanan di Puskesmas Panimbang sudah cukup tertib dan sesuai standar. Tapi itu tidak menutupi fakta masih adanya warga yang tercecer dari akses jaminan kesehatan.
“Pelayanan oke, tapi ini bukan hanya soal cepat-lambat. Ini soal siapa yang dijamin dan siapa yang dibiarkan,” cetus salah satu anggota tim investigasi yang enggan disebutkan namanya.
GWI memastikan akan terus mengawal kasus ini. Mereka mendesak agar pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan segera melakukan validasi ulang data warga tidak mampu yang belum memiliki BPJS.
Jika negara abai, maka rakyat akan terus menjadi korban sistem yang tumpul ke bawah tapi tajam ke atas. (Red)
BahriBantenReborn.net
Tajam, Kritis, dan Berdiri Bersama Rakyat!
