
CIREBON Selasa, 8 Juli 2025 - bahribantenreborn.net | Komitmen mewujudkan ruang publik yang tertib, aman, dan layak dinikmati masyarakat terlihat nyata saat Polresta Cirebon bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon menggelar penertiban terpadu di kawasan Weru dan Trusmi, Senin (7/7/2025). Langkah ini dilakukan sebagai jawaban atas keresahan masyarakat terkait maraknya parkir liar, anak jalanan, manusia silver, pengemis, dan pedagang kaki lima yang menempati trotoar hingga bahu jalan.
Kegiatan dimulai dengan apel gabungan di Mapolsek Weru yang dipimpin Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H. dan dihadiri langsung unsur Forkopimda, termasuk Wakil Bupati Cirebon H. Agus Kurniawan Budiman, Dandim 0620 Letkol Inf. Mukhammad Yusron, Kajari Yudi Kurniawan, serta unsur Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinsos, BPBD, dan relawan Tagana.
Fokus Penertiban: Jalan untuk Semua, Bukan Dagang
Kapolresta Cirebon menegaskan bahwa penertiban ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga fungsi jalan umum dan kawasan wisata. “Trotoar untuk pejalan kaki, jalan untuk kendaraan. Tidak boleh lagi dimanfaatkan untuk aktivitas liar yang mengganggu kenyamanan,” ujar Kombes Pol Sumarni.
Kawasan wisata Trusmi yang dikenal sebagai sentra batik Cirebon selama ini dinilai kurang tertib. Aktivitas parkir sembarangan, pedagang liar, hingga kelompok anak jalanan kerap mengganggu suasana. Melalui operasi gabungan ini, seluruh aktivitas yang melanggar ditindak secara humanis dan diarahkan kepada solusi sosial.
Wakil Bupati: Akan Ada Relokasi dan Penataan
Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, menyampaikan bahwa Pemkab tidak akan tinggal diam. “Kami akan carikan tempat relokasi yang layak bagi para pedagang, dan kami akan duduk bersama untuk solusi jangka panjang,” katanya.
Penataan lalu lintas dan ruang publik di kawasan Trusmi ke depan akan menjadi prioritas. Pemkab juga akan melibatkan dinas-dinas terkait dalam proses pembinaan dan pemberdayaan kelompok rentan yang ditertibkan.

Dandim dan Kajari Dukung Langkah Tegas dan Konsisten
Dandim 0620/Kab. Cirebon Letkol Inf. Mukhammad Yusron menekankan pentingnya penegakan aturan secara berkelanjutan. “Kegiatan ini bukan hanya hari ini, tapi harus berkelanjutan. Jika dibiarkan kembali, maka akan sia-sia semua upaya,” ujarnya.
Kajari Kabupaten Cirebon Yudi Kurniawan menambahkan bahwa kawasan Trusmi punya potensi besar sebagai ikon wisata dan ekonomi lokal. “Kawasan ini harus dijaga agar tetap representatif dan layak dikunjungi. Penataan akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Masyarakat Apresiasi, Wajah Trusmi Berubah
Penertiban kali ini berjalan aman, tertib, dan mendapat respons positif dari masyarakat. Banyak warga mengaku terbantu dengan kebijakan ini karena selama ini kawasan Weru-Trusmi sering macet dan kumuh. Kini, kawasan tersebut mulai tertata dan lebih nyaman untuk dilalui maupun dikunjungi wisatawan.
Para pedagang dan kelompok rentan pun mendapat pendekatan persuasif. Dinas Sosial dan Dinas Koperasi UMKM turun tangan menyiapkan pendampingan dan solusi ekonomi bagi mereka.
Polresta: Ini Langkah Awal Penataan Besar
Kapolresta Cirebon menegaskan bahwa ini adalah awal dari upaya penataan kawasan wisata yang lebih luas. “Kami ingin hadir sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Kawasan Trusmi akan kami jaga agar tetap menjadi kebanggaan Kabupaten Cirebon,” tegas Kombes Pol Sumarni.
Langkah penertiban terpadu ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antarinstansi mampu menciptakan perubahan. Weru dan Trusmi kini tidak hanya sebagai pusat budaya batik, tetapi juga contoh kawasan wisata yang tertib dan nyaman di Jawa Barat.
(Redaksi | bahribantenreborn.net)