Kabupaten Tangerang – Bahribantenreborn.net | Polresta Tangerang kembali memperketat aturan soal larangan pelajar di bawah umur membawa sepeda motor ke sekolah. Kebijakan ini diambil bukan tanpa alasan. Data kecelakaan lalu lintas menunjukkan, anak-anak usia sekolah masih mendominasi korban akibat kelalaian di jalan raya.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, menegaskan bahwa aturan tersebut sudah ada sejak tahun 2023. Namun, lantaran masih banyak pelanggaran, surat edaran akan diperbarui bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
> “Kecakapan berkendara idealnya di usia 17 tahun. Kurang dari umur itu, mereka belum cakap, baik secara teknis maupun psikologis,” tegas Kombes Indra usai Komitmen Bersama Forkopimda dan kepala sekolah se-Kabupaten Tangerang di GSG Tigaraksa.
Namun di lapangan, fenomena pelajar membawa motor ke sekolah masih marak. Ironisnya, banyak orang tua justru memberi izin bahkan memfasilitasi anak-anaknya dengan kendaraan bermotor, tanpa memikirkan risiko hukum maupun keselamatan.
Kombes Indra mengingatkan bahwa faktor human error menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas, dan korban terbanyak justru adalah anak-anak.
> “Pengendara yang belum cukup umur harus menjadi perhatian kita bersama. Anak-anak tidak boleh dibiarkan mengendarai motor,” tandasnya.
Bahribantenreborn.net melihat, persoalan ini tidak hanya menyangkut kedisiplinan siswa, tetapi juga lemahnya pengawasan dari sekolah dan keluarga. Surat edaran dan imbauan akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan kesadaran kolektif.
Dengan diperketatnya aturan ini, kepolisian berjanji akan meningkatkan sosialisasi sekaligus penindakan. Namun, publik menunggu sejauh mana komitmen tersebut benar-benar berjalan di lapangan, bukan sekadar seremonial.
Redaksi: Bahribantenreborn.net
