Bengkulu Utara – Bahribantenreborn.net | Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi turun langsung ke Posko Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Desa Giri Kencana, Ketahun, Bengkulu Utara, Selasa (9/9/2025). Didampingi Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian, Viva Yoga langsung memompa semangat para peneliti yang tengah berkutat membedah persoalan transmigrasi Lagita.
Bukan kunjungan biasa. Viva Yoga mengingatkan misi TEP tidak ringan: membongkar masalah infrastruktur, sosial, budaya, hingga ekonomi di kawasan transmigrasi. Lebih jauh, para peneliti dituntut mencari model pelembagaan ekonomi dan menemukan komoditas unggulan yang benar-benar bisa jadi penggerak daerah.
“Sudah 2.000 peneliti kami sebar di 154 kawasan transmigrasi. Di dalamnya ada 42 guru besar, ratusan doktor, sarjana, hingga mahasiswa dari kampus top. Mereka harus bekerja tuntas sampai Desember 2025,” tegas Viva Yoga.
Namun di balik optimisme itu, fakta di lapangan mulai terungkap. Defrio, salah satu peneliti, menyebut potensi hortikultura di Lagita cukup besar. Tapi masalah klasik menahan laju produktivitas: infrastruktur lemah, pengelolaan hasil belum mandiri, dan perputaran ekonomi masih bocor ke luar daerah.
Kunjungan Wamen dan rombongan jelas memberi sinyal: pemerintah pusat serius memantau. Tapi apakah hasil kerja ribuan peneliti benar-benar mampu menjawab persoalan transmigrasi yang menahun? Publik menunggu bukti, bukan sekadar seremoni.
Redaksi | Bahribantenreborn.net
