BAHRI BANTEN REBORN.NET
Cilegon - Seorang warga randakari ciwandan inisial AS 42 tahun diduga jadi korban penculikan oleh oknum TNI daerah cilegon, 23/12/2025.
Orang tua korban menceritakan ke awak media kejadian berlangsung sangat cepat, anaknya saat di jalan lingkar selatan tiba tiba di borgol dan di masukan ke dalam mobil oleh oknum TNI tersebut, dan di bantu warga sipil yang belum di ketahui identitasnya. AS sendiri di borgol dan di saksikan oleh sang ayah yang saat kejadian sedang berkerja sebagai supir truck. tegas nya
Tambahnya miris anak saya sudah kaya maling, yang saya heran ko oknum anggota TNI pakai seragam main borgol main tangkap dimasukkan ke mobil lalu dibawa ke Polsek Cilegon,"Ungkapnya.
Saat awak media mendatangi Polsek cilegon sekitar pukul 16:45 untuk mengkonfirmasi hal tersebut kepada yang piket di polsek cilegon, pihak reskrim membantah menahan tapi kami hanya ketitipan saja, adapun kasus permasalahanya adalah pinjaman uang modal usaha yang mana kejadian sejak tahun 2024. Ujar kanit reskrim
Setelah di telusuri ternyata korban salah satu anggota LSM LASKAR NKRI ciwandan, Ketua laskar NKRI tidak terima rekan nya di perlakukan seperti itu oleh oknum TNI itu sudah kaya penjahat aja dan sudah menyalahi aturan, APH bukan main tangkap borgol aja sudah menyalahi prosedur,Ujarnya.
Tak selang lama puluhan anggota LSM NKRI mendatangi polsek cilegon untuk mempertanyakan dasar anggotanya yang di titipkan di Polsek cilegon, kejelasan kasusny seperti apa.
Kapolsek cilegon Kompol Firman turun tangan di dampingi Kasi intel Kodim 0623 Cilegon, guna menjaga kamtibmas agar tidak terjadi hal hal yang di inginkan, Mediasi pun berjalan cukup lama antara korban dan oknum TNI di wakili beberapa LSM NKRI
Kasi Intel Kodim 0623 Abu, mengatakan tidak tahu menahu terkait kasus tersebut, jelas tindakan ini sangat melanggar dan akan memproses oknum TNI tersebut, beliau pun meminta maaf atas kejadian ini.tutupnya
Dari hasil mediasi antar korban dan oknum TNI tercapai kesepakatan, Korban akan mencicil uang selama 6 bulan kedepan. Oknum TNI tersebut pun mengakui bahwa tindakan yang ia lakukan salah dan meminta maaf.
Onay